BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seleksi dan
Penempatan
Seleksi adalah proses
pencarian karyawan untuk menyeleksi calon tenaga kerja yang
dianggap memenuhi kriteria yang sesuai dengan karakter pekerjaan yang dilamar.
Dengan sasaran untuk membuat suatu rekomendasi untuk menolak atau
menerima calon tenga kerja berdasarkan suatu dugaan tentang potensi-potensi
dari calon tenaga kerja untuk berhasil dalam bekerja.
Dalam proses managerial ada suatu aktivitas
kerja membuat suatu rekomendasi untuk menolak atau menerima calon tenga kerja
berdasarkan suatu dugaan tentang potensi-potensi dari calon tenaga kerja untuk
berhasil dalam bekerja. Kegiatan ini dikenal sebagai:
a. penempatan b. seleksi c. rekomendasi tenaga kerja
d. penilaian calon tenaga kerja e. penyaringan tenaga kerja
Tugasnya adalah: mengevaluasi
sebanyak mungkin kandidat untuk menyaring dan memilih seseorang atau beberapa
orang yang paling memenuhi syarat kerja.
Sedangkan penempatan adalah menempatkan karyawan pada bidang pekerjaan yang
dianggap sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya (pengetahuan, keterampilan
dan keahlian).
Dengan sasaran untuk membuat suatu
rekomendasi untuk mendistribusikan kandidat pada pekerjaan berdasarkan suatu
potensi-potensi yang dimiliki kandidat untuk berhasil pada pekerjaannya.
Tugasnya adalah mengevaluasi
kandidat untuk dicocokkan antara kualifikasi yang dimiliki dengan persyaratan
yang sudah ditetapkan.
B. Perbedaan
Individual Tenaga Kerja
Dalam setiap tenaga
kerja pasti adanya perbedaan individual antara lain: pengetahuan, karakter kepribadian dan fisik,
motivasi dsb.
Perbedaan sering dikaitkan dengan: jenis
kelamin, budaya, pendidikan dan keahlian. Aplikasinya
: wanita atau pria, kebiasaan, latar belakang pendidikan, berpengalaman
atau fresh grade. Perbedaan ini digunakan untuk menyeleksi dan menempatkan
tenaga kerja pada temapat yang tepat.
C. Strategi
seleksi Tenaga Kerja
Menurut Campbell,
Dunnette, Lawler, Weick (1970) memperkenalkan metode pengumpulan dan pengoalahan data secara mekanikal
dan klinikal. Mekanikal ; data
dikumpulkan berdasarkan pedoman, prosedur yang sudah ditetapkan. Biasanya
dilaksanakan sesuai dengan perhitungan statistik. Misalnya penentuan alat
ukur/alat tes yang telah distandarisasikan. Klinikal ; data dikumpulkan dengan cara yang lentur, tergantung
pada orang yang mengumpulkan data. Biasanya dengan memperhatikan pola perilaku
khusus yang disesuaikan tuntutan pekerjaan. Misalnya seorang assesor bisa saja
mempunyai penilaian yang berbeda dengan assesor lainnya terhadap seorang
kandidiat, atau orang yang dievaluasi.
D. Peranan tes
psikologi dan wawancara dalam proses seleksi
Di Indonesia proses penerimaan tenaga kerja
berlangsung dalam dua tahapan:
a. Tahap pencarian
calon tenaga kerja
Mengusahakan agar jumlah kandidat terkumpul
cukup banyak sehingga proses seleksi dapat dilakukan dengan baik. Dengan cara :
iklan di media cetak/elektronik, pendekatan langsung, melalui rekomendasi,
pencari kerja melamar sendiri ke perusahaan-perusahaan.
b. Tahap seleksi
tenaga kerja
1. seleksi lamaran: mempertimbangkan suatu
lamaran untuk bisa mengikuti tahap seleksi berikutnya atau tidak. Biasanya
dengan melihat syarat tertentu ; pendidikan, pengalaman, karakterfisik, atau
cukup banyak juga dengan di dasarkan IPK
2. wawancara awal: berisi mengenai kesediaan
kandidat ketika dihadapkan pad kondisi kerjanya, dan evaluasi persayaratan
kerja yang ada pada kandidat.
3. ujian, psikotes tertulis dan psikotes wawancara
: kandidat menjalani tes tentang pengetahuan dan keterampilan, mengikuti tes
yang menggali aspek psikologis kandidat baik secara tertulis atau secara lisan.
4. penilaian akhir: melakukan evaluasi terhadap
hasil serangkaian tes dan wawancara untuk menentukan apakah kandidat diterima
atau ditolak. Yang juga ditindak lanjuti dengan memperhatikan hasil tes
kesehatan.
5. Pemberitahuan dan wawancara akhir: kandidat
yang diterima dipanggil untuk mengikuti wawancara akhir untuk diterangkan
mengenai berbagai kebijakan perusahaan, seperti misalnya masalah gaji.
6. penerimaan: kandidat menerima surat
keputusan tentang diterimanya kandidat untuk menjadi bagian dari perusahaan.
E. Model keabsahan
metode seleksi Tenaga Kerja
Tradisional terdiri dari beberapa langkah yaitu pertama analisis pekerjaan yang
meliputi data-data tentang sasaran pekerjaan, tugas-tugas yang harus
dijalankan, cara-cara yang digunakan dalam bekerja, bahan-bahan dan alat yang
digunakan dalam bekerja.Yang kedua adalah
penentuan alat prediksi beserta alat ukurnya ; meliputi tindak lanjut atas
data-data analisis pekerjaan dengan menentukan ciri-ciri yang diperlukan agar
karyawan berhasil dalam bekerja (prediktor) dan menentukan alat ukur yang
akurat untuk menggali aspek kemampuan yang dimiliki karyawan (kriterion). Ketiga menentukan kriteria keberhasilan dan alat ukurnya yang meliputi
mentapkan seperangkat kriteria yang menandakan bahwa karyawan tersebut berhasil
menjalani pekerjaannya yang dilihat dari segi perilaku yang diharapkan dan juga
hasil kerjanya. Keempat
keabsahan peramalan yang meliputi tentang keakuratan dari prediktor yang
ditentukan dengan melihat arah hubungan antara prediktor dengan kriterionnya. Kelima adalah keabsahan silang yang meliputi meyakinkan keakuratan
prediksi dari alat ukur. Keenam adalah rekomendasi untuk seleksi yang
meliputi penentuan skor minimum atau kombinasi skor minimum untuk dijadikan
sebagai pedoman untuk menyeleksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seleksi adalah proses
pencarian karyawan untuk menyeleksi calon tenaga kerja yang
dianggap memenuhi kriteria yang sesuai dengan karakter pekerjaan yang dilamar. Sedangkan penempatan adalah menempatkan
karyawan pada bidang pekerjaan yang dianggap sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya (pengetahuan, keterampilan dan keahlian).
Dalam setiap tenaga kerja pasti adanya perbedaan
individual antara lain: pengetahuan, karakter kepribadian dan fisik,
motivasi dsb. Menurut Campbell, Dunnette, Lawler, Weick (1970)
memperkenalkan metode pengumpulan dan
pengoalahan data secara mekanikal dan klinikal. Di Indonesia proses penerimaan tenaga kerja
berlangsung dalam dua tahapan yaitu: tahap pencarian
tenaga kerja dan tahap seleksi tenaga kerja.
B. Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai seleksi dan
penempatan tenaga kerja ini, diharapkan dapat menambah wawasan pembaca
khususnya di mata kuliah MSDM I. Disamping itu kami juga menyadari bahwa pada
makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami menerima kritik maupun saran yang membangun
agar dalam pembuatan tugas selanjutnya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
www.gunadarma .ac.id
No comments:
Post a Comment